Pengembangan Desa Berbasis Ekonomi Syariah

Juli 17, 2020


Dilansir dari JawaPos.com, 4 desa di Jatim bakal diseleksi sebagai kandidat pilot project desa berbasis ekonomi syariah. Program tersebut ialah kerja sama antara Bank Indonesia( BI) serta Jalinan Pakar Ekonomi Islam (IAEI).

4 desa tersebut merupakan Desa Karanganyar, Kabupaten Bondowoso; Desa Cukir, Kabupaten Jombang; Desa Bendosari, Kabupaten Malang; serta Desa Panjerejo, Kabupaten Tulungagung.

Pimpinan Pokja Industri Desa Komite Ekonomi serta Industri Nasional Aries Mufti berkata, dikala ini desa di Indonesia masih didominasi desa tertinggal serta sangat tertinggal (63, 82 persen). Total angkatan kerja di desa yang dikala ini berjumlah 58, 4 juta orang pula didominasi lulusan sekolah dasar. Ialah, 57, 78 persen.

Aspek rendahnya pembelajaran di pedesaan tersebut menyebabkan tingginya persentase penduduk miskin. Sampai dikala ini penduduk miskin di pedesaan menggapai 13, 96 persen, lebih besar daripada penduduk miskin di perkotaan yang cuma 7, 43 persen.

Keadaan tersebut membuat banyak penduduk desa yang lebih memilah tinggal di kota. Pada 2016, jumlah penduduk Indonesia di pedesaan cuma 46 persen.” Potret pedesaan dikala ini merupakan miskin, migrasi, serta lulusan SD,” jelasnya.

Walaupun pemerintah sudah mengucurkan dana sampai Rp 47 triliun pada 2016, pemasukan masyarakat desa malah turun 1 persen. Angka kemiskinan juga stagnan di angka 14 persen.” Dana desa yang disalurkan itu naik 127 persen, tetapi pemasukan masyarakat malah turun. Ibaratnya berikan duit kepada anak SD,” katanya.

Baca Juga:Bagaimana sih Peran UKM terhadap Ekonomi Nasional?

Fenomena seperti itu yang mendesak BI serta IAEI Jatim membentuk desa percontohan yang berbasis ekonomi syariah. Karena, sebanyak 36, 1 juta penduduk di Jatim merupakan muslim. Angka tersebut merupakan 97, 2 persen dari jumlah totalitas penduduk Jatim serta 17, 4 persen dari total populasi nasional.

Jatim pula mempunyai jumlah pesantren yang sangat banyak sehingga memiliki sumber energi manusia( SDM) buat meningkatkan ekonomi syariah.” Penduduk muslim pula mayoritas terletak di desa,” katanya.

Kepala Tim Advisory serta Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan BI Jatim Herawanto melaporkan, ada 5 pilar yang jadi penanda desa percontohan. Mulai SDM serta keadaan sosial, area biotis serta infrastruktur, kelembagaan warga, kemampuan ekonomi, sampai akses keuangan.” Dari 5 penanda tersebut, Desa Cukir jadi yang terbaik,” ucapnya.

Pimpinan IAEI Jatim Muzakki berkata, sehabis memastikan kandidat desa, grupnya bakal mempraktikkan teori pergantian buat mengganti mindset warga desa terlebih dulu.” Tingkat sangat rendah yang butuh diganti terlebih dulu merupakan pengetahuan. Kemudian, awareness, policy making, serta practice,” jelasnya.(*

Artikel Terkait

Previous
Next Post »