5 Tipe Investasi Syariah Yang Dapat Dijadikan Alternatif

Juli 15, 2020

Assalamualaikum Hai guys Bagaimana kabarnya nih ? Semoga baik baik aja. Sekarang kita akan membahas tentang investasi lagi nih tapi kali ini kita akan bahas investasi berbasis syariah. oke kita bahas guys..

Baca Juga : Apa itu Investasi


5 Tipe Investasi Syariah yang Dapat Dijadikan Alternatif

1. Deposito Syariah

Pada dasarnya, tipe investasi Syariah yang awal ini prinsipnya semacam halnya tabungan berjangka. Kita menaruh beberapa dana, setelah itu dikelola oleh bank, sampai di batasan waktu yang disepakati, kita hendak mendapatkan return dengan jumlah yang cocok konvensi pula.

Cuma bedanya, deposito Syariah memakai akad mudharabah serta menawarkan nisbah ataupun untuk hasil dari investasi ke produk usaha yang halal, berbeda dengan deposito konvensional yang membagikan bunga.

Syarat nisbah ini disepakati sedini mungkin sejak kita mulai membuka rekening deposito. Tiap bank berbeda, dan tiap nasabah pun berbeda. Misalnya, taruhlah nisbah 60: 40. Ini berarti 60% buat nasabah, ataupun shahibul maal ( pemilik dana), serta 40% buat bank, ataupun mudharib (pengelola dana).

Misalnya saja, kita menanam dana Rp1 juta. Di akhir jangka waktu tertentu, cocok konvensi, kita menerima Rp10 juta. Pembagiannya jadi Rp4 juta buat bank sebagai pengelola dana, serta Rp6 juta buat kita bagaikan pemilik dana.

Deposito Syariah dapat didapatkan di bank- bank Syariah. Return- nya berfluktuasi cocok dengan kinerja bank Syariah itu sendiri dari waktu ke waktu.

2. Sukuk Ritel

Sudah coba ikut investasi di Sukuk Ritel yang ditawarkan oleh pemerintah? Dikala postingan ini ditulis, SR012 baru saja formal diluncurkan.

So, ayo kita ambil SR012 bagaikan salah satu contoh obligasi Syariah yang pantas kalian pertimbangkan bagaikan salah satu metode berinvestasi yang nyaman.

SR012 memakai akad wakalah serta ijarah. Sukuk Ritel ini tidak dimasukkan ke dalam jenis akad hutang, sebab saat kita membelinya itu berarti kita lagi membeli peninggalan negeri. Peninggalan ini lalu disewakan kembali pada pemerintah dengan membagikan hasil berbentuk duit sewa (ujrah) dengan persentase tertentu semacam yang telah diputuskan, hingga masa sewanya habis nanti. Nah, imbal hasil inilah yang ditransfer secara teratur ke rekening kita.

Baca Juga : Bentuk-Bentuk Investasi

Dengan turut berinvestasi di Sukuk Ritel, kita enggak cuma berinvestasi secara Syariah saja, namun pula turut menolong pembangunan Indonesia. Ketahui tidak, pembangunan Tol Solo– Ngawi seksi I– Colomadu Karanganyar Jawa Tengah, dibiayai dari Sukuk Negeri T. A 2017- 2018 lo! Lagi pula, umumnya imbalnya jauh lebih besar dibanding imbal hasil deposito. Jadi ya, cukup banget.

3. Reksa Dana Syariah

Ini pula salah satu tipe investasi Syariah yang difavoritkan oleh para investor pendatang baru nih. Ya, gimana enggak kan ya? Dananya tinggal diserahkan buat dikelola oleh mereka yang lebih pakar, kemudian diinvestasikan ke bahan- bahan investasi yang dikelola secara Syariah.

Misalnya, ingin beli reksa dana saham Syariah, ya saham- saham yang diseleksi merupakan saham industri yang operasionalnya cocok dengan Syariat Islam.

Terlebih era saat ini, ya kan? Tinggal ambil smartphone, mainin jempol, berakhir. Tinggal milih manajer investasinya saja sih, yang bisa jadi agak tricky di sini ya. Tetapi, so far sih, asal milih yang bereputasi baik, ya insyaallah, hendak baik pula. Sebab jika yang namanya resiko mah, investasi apa juga terdapat risikonya. Tercantum tipe investasi Syariah, ya seperti reksa dana Syariah ini.

Untuk dapat mengawali berinvestasi di tipe investasi Syariah satu ini, kita enggak butuh modal sangat banyak. Buat deposito maupun Sukuk Ritel, kita masih perlu nominal jutaan. Di reksa dana Syariah, kita dapat mulai dengan Rp100. 000 ya sama ya seperti reksa dana yang lain. Cuma saja, nanti dialokasinya hendak disalurkan ke produk Syariah, bukan sembarang produk.

4. Saham Syariah

Tipe investasi Syariah keempat yang dapat dipertimbangkan merupakan saham Syariah.

Jika bagi OJK, saham Syariah merupakan dampak ataupun pesan berharga yang mempunyai konsep penyertaan modal dengan hak untuk hasil usaha yang produk serta pengelolaannya tidak berlawanan dengan prinsip Syariah. Yang seperti apa tuh? Yang tentu, yang produknya tidak dinyatakan halal oleh MUI ya enggak masuk ke dalam catatan ini, misalnya industri rokok ataupun minuman keras.

Sama semacam saham konvensional, imbal serta resiko saham Syariah kurang lebih sama pula. Imbalnya dapat jadi lebih besar, bersamaan resiko yang pula lebih besar. Buat memandang emiten- emiten saham Syariah, kalian wajib memandang daftarnya di Jakarta Islamic Index.

Nah, jika di saham konvensional terdapat LQ- 45, ialah catatan 45 emiten dengan saham sangat likuid tetapi dari perusahaan- perusahaan konvensional( non- Syariah), di saham Syariah terdapat JII70, yang berisi catatan 70 emiten saham Syariah sangat likuid di BEI.

Dilansir dari web BEI, semacam ini:

BEI memastikan serta melaksanakan pilih saham Syariah yang tercantum dalam catatan JII70, dengan kriteria:

• Saham Syariah di dalam catatan ini merupakan saham yang masuk dalam Indeks Saham Syariah Indonesia( ISSI) serta sudah tercatat sepanjang 6 bulan terakhir.

• Shortlisted awal, terdapat 150 saham diseleksi bersumber pada urutan rata- rata kapitalisasi pasar paling tinggi sepanjang 1 tahun terakhir.

• Shortlisted kedua, dipilihlah 70 saham terakhir bersumber pada rata- rata nilai transaksi setiap hari di pasar regular paling tinggi. Inilah yang jadi JII70

5. Emas

Nah, berbeda dengan 4 tipe investasi Syariah tadinya, investasi yang terakhir ini terdapat barang tampaknya, ialah emas ataupun logam mulia. Ini pula salah satu produk investasi kesukaan banget semenjak generasi nenek moyang kita, kali ya?

Memanglah masih terdapat perdebatan menimpa status Syariah buat tipe investasi ini, antara boleh ataupun tidaknya memperjualbelikan emas secara tidak tunai. Di sebagian negeri, emas memanglah jadi semacam mata uang, sehingga jika diperjualbelikan jadi berlawanan dengan hukum Syariah. Namun, jika di Indonesia, perihal ini berbeda. Emas di sini bukanlah perlengkapan ubah buat bertransaksi, melainkan bagaikan komoditi, which is boleh diperjualbelikan.

So, saat ini pula kian mudah jika kita ingin berinvestasi emas, ya kan? Ingin beli emas langsung ke Butik Emas bisa, ingin nabung emas ke Pegadaian bisa, apalagi banyak e- commerce saat ini pula menawarkan fitur untuk kita buat dapat menabung emas.

Dari sisa- sisa duit kembalian belanja online, dapat tuh dimasukkan ke tabungan emas. Lambat laun enggak kerasa, nyatanya dapat dicetak. Cukup banget kan? Mending sedikit- sedikit, dibanding enggak investasi sama sekali, bukan?

Nah, telah mengidentifikasi 5 tipe investasi Syariah, saat ini mestinya sih kalian telah memiliki cerminan keinginan mulai investasi dari mana dahulu. Enggak wajib seluruhnya langsung sekalian pula sih, meski diversifikasi produk investasi sangat dianjurkan. Mulailah dari yang perlu modal kecil dahulu, baru setelah itu dapat menaikkan ataupun topup lagi di bulan selanjutnya.

Yang berarti, semangat serta tidak berubah- ubah!

Happy investing!

Artikel Terkait

Previous
Next Post »